Selasa, 21 Februari 2017

Metode Spiral

Model Spiral


Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap.



Tahapan-tahapan Model Spiral
1.       Komunikasi Pelanggan
Yaitu tugas-tugas untuk membangun komunikasi antara pelanggan dan kebutuhan- kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan.
2.       Perencanaan
Yaitu tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yg berhubungan.
3.       Analisis Resiko
Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resikomanajemen dan teknis.
4.       Perekayasaan
Yaitu tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari apikasi tersebut.
5.       Konstruksi dan Peluncuran
Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang, dan memberi pelayanan kepada pemakai.
6.       Evaluasi Pelanggan
Yaitu tugas-tugas untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan.

Kelebihan dan Kekurangan
1.       Kelebihan
  •   Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
  •   Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar
  •   Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses
  •   Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
  •   Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif .
  •           Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi
                  resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.

2.       Kekurangan
  •   Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.
  •   Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
  •   Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar